Kitts Marriott Resort & The Royal Beach Casino Saint Kitts
July 7 – 10, 2014
http://www.marriott.com/hotels/travel/skbrb-st-kitts-marriott-resort-and-the-royal-beach-casino/
http://www.marriott.com/hotels/travel/skbrb-st-kitts-marriott-resort-and-the-royal-beach-casino/
8. (...) Kitts Marriott Resort & The Royal Beach Casino
The Workshop will take place at the St. Kitts Marriott Resort & The Royal Beach Casino
Ordinary
Rate
St. Kitts Marriott Resort & The Royal Beach Casino
Language:English
Score: 1550777.2
-
https://www.itu.int/en/ITU-D/R...riceRegBB/Information-Note.pdf
Data Source: un
Please print neatly in black/blue ink and return to:
The Renaissance Curacao Resort & Casino
Via facsimile by May 15, 2018 to FAX number: +5999-435-5005, or
Via email at reservations@curacaorenaissance.com
Renaissance Curaçao Resort & Casino
Guests of the Renaissance Curaçao Resort & Casino experience all that the island of Curaçao has to offer. (...) Accommodations
The Renaissance Curaçao Resort & Casino welcomes guests with 237 rooms designed with a combination of
contemporary Caribbean flavour and traditional European style. (...) Other amenities offered at the Renaissance Curaçao Resort & Casino will be unrivalled by its contemporaries on
the island.
Language:English
Score: 1518356.3
-
https://www.icao.int/NACC/Docu...Members-GeneralInformation.pdf
Data Source: un
Please print neatly in black/blue ink and return to:
The Renaissance Curacao Resort & Casino
Via facsimile by May 15, 2018 to FAX number: +5999-435-5005, or
Via email at reservations@curacaorenaissance.com
Renaissance Curaçao Resort & Casino
Guests of the Renaissance Curaçao Resort & Casino experience all that the island of Curaçao has to offer. (...) Accommodations
The Renaissance Curaçao Resort & Casino welcomes guests with 237 rooms designed with a combination of
contemporary Caribbean flavour and traditional European style. (...) Other amenities offered at the Renaissance Curaçao Resort & Casino will be unrivalled by its contemporaries on
the island.
Language:English
Score: 1510419.2
-
https://www.icao.int/NACC/Docu...rosMEVA-InformacionGeneral.pdf
Data Source: un
Where it occurred, it was limited to the state lottery, horse betting and an odd casino.
Now, the tide has shifted. Sports betting shops, casinos and lottery gaming are cropping up rapidly in the country’s major urban centres as punters strive to make an extra coin and satisfy a growing appetite for gaming and gambling. (...) “Of the three countries included in our analysis, South Africa has by far the largest overall gambling market, as well as the largest land-based casino gambling market. Gross land-based casino gambling revenues totalled US$1.6 billion in South Africa in 2013 compared with only US$40 million in Nigeria and US$18 million in Kenya,” the PwC report says.
(...) Beyond the casino count itself, casinos in South Africa are generally larger and have more slot machines and table games than casinos in Kenya and Nigeria.
Language:English
Score: 1508688.7
-
https://www.un.org/africarenew...g-zimbabweans-warming-gambling
Data Source: un
LETTER DATED 25 NOVEMBER 2015 FROM THE PERMANENT REPRESENTATIVE OF UKRAINE TO
(Signed) Yuriy Sergeyev
Ambassador
Permanent Representative
A/70/582
S/2015/920
15-21149 2/2
Annex to the letter dated 25 November 2015 from the Permanent
Representative of Ukraine to the United Nations addressed to the
Secretary-General
Statement by the Ministry of Foreign Affairs of Ukraine on
Russia’s Supreme Court decision in the case of illegally convicted
Ukrainians Oleh Sentsov and Oleksandr Kolchenko
The Ministry of Foreign Affairs of Ukraine strongly condemns the decision by
Russia’s Supreme Court to uphold the verdict against Ukrainian citizens Oleh
Sentsov and Oleksandr Kolchenko, who were sentenced to 20 and 10 years,
respectively, in a maximum-security prison.
The politically motivated cases against Oleh Sentsov and Oleksandr
Kolchenko, as well as the illegal detention in Russia of other Ukrainian citizens,
prove the lack of justice in the Russian Federation. (...) We urge the immediate release of politically convicted Ukrainian citizens Oleh
Sentsov and Oleksandr Kolchenko, as well as other Ukrainian political prisoners
who are being detained by Russia on trumped -up charges.

Language:English
Score: 1484184.9
-
daccess-ods.un.org/acce...sf/get?open&DS=A/70/582&Lang=E
Data Source: ods
Apa itu kesehatan mental?
Oleh Neerzara Syarifah Alfarizi (14)
2. Gejala-gejala gangguan kesehatan mental
Oleh Alkayla Hasna Mutia, Flora Dita, Giant Resky William Mangori, Aswita Maharani, dan Arsandi
Oleh Neerzara Syarifah Alfarizi (14)
3. Tips untuk menjaga kesehatan mental
Oleh Yasmin (16) dan Melanesia Kararbo (15)
Oleh Haerani Destiningrum (17)
Oleh Melanesia Kararbo (15)
4. Pesan-pesan advokasi
Oleh Alkayla Hasna Mutia, Flora Dita, Giant Resky William Mangori, Aswita Maharani, dan Arsandi
Oleh Alkayla Hasna Mutia (16)
Oleh Giant Resky Wiliam Mangori (14)
Cari tahu lebih lanjut
Ingin tahu lebih banyak cara-cara menjaga dan mengampanyekan kesehatan mental?
Language:English
Score: 1445957.7
-
https://www.unicef.org/indones...emaja-terkait-kesehatan-mental
Data Source: un
The city presents as a kind of trilogy: a historical centre with relatively low density; extensive monofunctional areas with modern casinos and shopping centres; and an older, highly-densified multifunctional city.
(...) A plethora of jewellers, casinos, designer clothes shops and beauty products are now commonplace – meeting the demands of visitors coming from the Chinese continent. The resident population avoids the historical centre, which is increasingly becoming the backdrop for one-day visits and the occasional photograph on the way to a local casino. Gentrification processes have shifted the relationship between culture and economics in the city, progressively driving out local inhabitants from the historic centre by tailoring the uses of urban spaces to market demands.
Language:English
Score: 1445909.6
-
https://en.unesco.org/creativity/story/macao-china-0
Data Source: un
Menuju Tanggap COVID-19 yang inklusif disabilitas: 10 rekomendasi dari Aliansi Disabilitas Internasional (International Disability Alliance - IDA)
Dokumen ini dibuat oleh International Disability Alliance (IDA), dan diterjemahkan oleh Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dengan dukungan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
This document was created by the International Disability Alliance, and translated into Indonesian by Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) with support from the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Sehubungan dengan pandemi COVID19 dan dampaknya yang tidak proporsional terhadap penyandang disabilitas, International Disability Alliance (IDA) telah menyusun daftar-daftar hambatan utama yang dihadapi oleh penyandang disabilitas dalam situasi darurat bersama dengan solusi praktis dan rekomendasinya.
(...) Rekomendasi 4: Semua rencana kesiagaan dan aksi tanggap harus bersifat inklusif dan dapat diakses oleh perempuan penyandang disabilitas.
• Semua rencana untuk membantu perempuan harus inklusif dan dapat diakses oleh perempuan penyandang disabilitas.
• Program bantuan bagi penyandang disabilitas harus mencakup perspektif gender.
Language:English
Score: 1439490.1
-
https://en.unesco.org/sites/default/files/ida-covid7.pdf
Data Source: un
Microsoft PowerPoint - Emerging Good Practice - Code of Conduct - BHS [Compatibility Mode]
Perbaikan Praktik Penempatan Pekerja Rumah Tangga melalui Kode Etik
Background/Konteks
• APPSI : Asosiasi Penempatan PRT Indonesia beranggotakan sekitar 157 anggota, terutama di wilayah Jakarta;
• Sekitar 10% PRT direkrut oleh majikan melalui Agen penyalur;
• Agen penyalur berperan penting dalam memperbaiki kondisi kerja PRT
Tujuan
• Mengembangkan Pedoman kode etik untuk anggota APPSI di area sebagai berikut: – penerapan usia minimum dalam penempatan pekerja rumah tangga
– penerapan pemantauan pasca penempatan untuk menjamin keamanan pekerja rumah tangga
Intervensi (1/2)
• Sosialisasi kepada anggota Dewan APPSI (termasuk dari cabang) tentang Pekerjaan yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga (Konvensi ILO 189) dan peraturan yang relevan
• Pertemuan membangun komitmen APPSI dalam mengembangkan kode etik, termasuk sejumlah pertemuan dengan Kementerian Tenaga Kerja
• Menyusun draft kode etik, berkonsultasi dengan anggota dewan APPSI (termasuk dari cabang)
Kode Etik APPSI
• Tidak merekrut/menempatkan anak‐anak dibawah usia 18 tahun;
• Menyediakan fasilitas yang layak sebelum penempatan;
• Memberikan pelatihan sebelum penempatan;
• Memastikan bahwa majikan menandatangani kontrak dengan PRT
• Memonitor PRT pasca penempatan paling tidak 3 bulan setelah penempatan.
Intervensi
• Peluncuran kode etik: oleh Menteri Ketenagakerjaan – June 2015;
• Distribusi kode etik kepada seluruh anggota; • Sosialisasi kepada anggota melalui pertemuan rutin;
• Semua anggota APPSI diminta untuk memasang plakat/poster rangkuman kode etik di Kantornya agar dapat terlihat pengunjung.
Launching Kode Etik APPSI (1 Juni 2015)
Anggota APPSI menandatangani plakat/poster Kode Etik, disaksikan oleh Menteri Ketenagakerjaan dan ILO
Jakarta selama Peluncuran
Pemantauan pelaksanaan Kode Etik anggota APPSI
• Pembentukan Satuan Tugas untuk memantau pelaksanaan Kode etik ‐ 15 orang dari beberapa agen penempatan;
• Dukungan ILO tentang bagaimana melakukan pemantauan: pengembangan alat dan pelatihan bagaimana menggunakan alat ini;
• Fokus pemantauan perekrutan anak‐anak dan pemantauan setelah penempatan;
• Menerapkan pemantauan ‐ 6 bulanan
Alat Pemantauan • Buku ‘log’ yang digunakan anggota APPSI untuk mendokumentasikan pemantauan pasca penempatan ‐ untuk diperiksa oleh anggota satgas saat memantau penerapan kode etik
• Formulir untuk memeriksa apakah selama periode pemantauan, agen penyalur menempatkan PRT berusia di bawah 20 tahun memeriksa dokumen pendukung untuk PRT di bawah 20 tahun: kartu identitas atau kartu keluarga atau akte kelahiran atau ijazah
Hasil/Dampak
Dua putaran pemantauan menunjukkan peningkatan penerapan kode etik oleh anggota:
May 2016 (120 anggota)
March 2017 (123 anggota)
Anggota verifikasi umur 65% 72%
Anggota melakukan pemantauan pasca penempatan
58% 69%
Faktor Keberhasilan
• Peluncuran Kode Etik oleh Menteri Ketenagakerjaan, disaksikan oleh ILO Jakarta memotivasi APPSI untuk menerapkan kode etik dengan tepat;
• Sertifikat penghargaan kepada anggota APPSI yang menerapkan kode etik;
• Surat peringatan kepada anggota APPSI yang belum menerapkan Kode Etik.
Language:English
Score: 1438619.6
-
https://www.ilo.org/wcmsp5/gro...s/presentation/wcms_617053.pdf
Data Source: un
Microsoft PowerPoint - Emerging Good Practice - Code of Conduct - BHS [Compatibility Mode]
Perbaikan Praktik Penempatan Pekerja Rumah Tangga melalui Kode Etik
Background/Konteks
• APPSI : Asosiasi Penempatan PRT Indonesia beranggotakan sekitar 157 anggota, terutama di wilayah Jakarta;
• Sekitar 10% PRT direkrut oleh majikan melalui Agen penyalur;
• Agen penyalur berperan penting dalam memperbaiki kondisi kerja PRT
Tujuan
• Mengembangkan Pedoman kode etik untuk anggota APPSI di area sebagai berikut: – penerapan usia minimum dalam penempatan pekerja rumah tangga
– penerapan pemantauan pasca penempatan untuk menjamin keamanan pekerja rumah tangga
Intervensi (1/2)
• Sosialisasi kepada anggota Dewan APPSI (termasuk dari cabang) tentang Pekerjaan yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga (Konvensi ILO 189) dan peraturan yang relevan
• Pertemuan membangun komitmen APPSI dalam mengembangkan kode etik, termasuk sejumlah pertemuan dengan Kementerian Tenaga Kerja
• Menyusun draft kode etik, berkonsultasi dengan anggota dewan APPSI (termasuk dari cabang)
Kode Etik APPSI
• Tidak merekrut/menempatkan anak‐anak dibawah usia 18 tahun;
• Menyediakan fasilitas yang layak sebelum penempatan;
• Memberikan pelatihan sebelum penempatan;
• Memastikan bahwa majikan menandatangani kontrak dengan PRT
• Memonitor PRT pasca penempatan paling tidak 3 bulan setelah penempatan.
Intervensi
• Peluncuran kode etik: oleh Menteri Ketenagakerjaan – June 2015;
• Distribusi kode etik kepada seluruh anggota; • Sosialisasi kepada anggota melalui pertemuan rutin;
• Semua anggota APPSI diminta untuk memasang plakat/poster rangkuman kode etik di Kantornya agar dapat terlihat pengunjung.
Launching Kode Etik APPSI (1 Juni 2015)
Anggota APPSI menandatangani plakat/poster Kode Etik, disaksikan oleh Menteri Ketenagakerjaan dan ILO
Jakarta selama Peluncuran
Pemantauan pelaksanaan Kode Etik anggota APPSI
• Pembentukan Satuan Tugas untuk memantau pelaksanaan Kode etik ‐ 15 orang dari beberapa agen penempatan;
• Dukungan ILO tentang bagaimana melakukan pemantauan: pengembangan alat dan pelatihan bagaimana menggunakan alat ini;
• Fokus pemantauan perekrutan anak‐anak dan pemantauan setelah penempatan;
• Menerapkan pemantauan ‐ 6 bulanan
Alat Pemantauan • Buku ‘log’ yang digunakan anggota APPSI untuk mendokumentasikan pemantauan pasca penempatan ‐ untuk diperiksa oleh anggota satgas saat memantau penerapan kode etik
• Formulir untuk memeriksa apakah selama periode pemantauan, agen penyalur menempatkan PRT berusia di bawah 20 tahun memeriksa dokumen pendukung untuk PRT di bawah 20 tahun: kartu identitas atau kartu keluarga atau akte kelahiran atau ijazah
Hasil/Dampak
Dua putaran pemantauan menunjukkan peningkatan penerapan kode etik oleh anggota:
May 2016 (120 anggota)
March 2017 (123 anggota)
Anggota verifikasi umur 65% 72%
Anggota melakukan pemantauan pasca penempatan
58% 69%
Faktor Keberhasilan
• Peluncuran Kode Etik oleh Menteri Ketenagakerjaan, disaksikan oleh ILO Jakarta memotivasi APPSI untuk menerapkan kode etik dengan tepat;
• Sertifikat penghargaan kepada anggota APPSI yang menerapkan kode etik;
• Surat peringatan kepada anggota APPSI yang belum menerapkan Kode Etik.
Language:English
Score: 1438619.6
-
https://www.ilo.org/wcmsp5/gro...s/presentation/wcms_617045.pdf
Data Source: un