Home

Results 1 - 10 of 2,125 for karena kebanyakan. Search took 0.62 seconds.  
Sort by date/Sort by relevance
Hasil Jajak Pendapat U-Report tentang Vaksin COVID-19 Jajak Pendapat U-Report tentang Vaksin COVID-19 Periode 27 Februari-15 Maret 2021 Responden 17.963 Temuan utama 65% responden ingin divaksin; Dua alasan utama responden yang menjawab tidak ingin divaksin adalah: merasa vaksin tidak aman(25%) dan karena rumor yang mereka dengar (24%). Kesehatan adalah hal yang paling penting (64%) dibandingkan yang lain. (...) Rumor tentang vaksin kebanyakan berasal dari media sosial (50%). 2. Tapi mereka juga kebanyakan mendapatkan info tentang vaksin dari socmed (59%).
Language:English
Score: 2586952.1 - https://www.unicef.org/indonesia/id/media/8656/file
Data Source: un
Kita sering mendengar tentang anak-anak yang begitu miskin mereka pergi ke sekolah dalam keadaan lapar karena di rumah tak ada cukup makanan. Anak-anak yang bertelanjang kaki ke sekolah karena keluarga mereka tak mampu membeli sepatu. Anak-anak yang tidak sekolah karena jaraknya tak terjangkau, karena kekurangan guru, karena tiadanya sekolah—alasan-alasan di luar kendali keluarga.   (...) Kebanyakan anak-anak dengan disabilitas tak akan disekolahkan karena mayoritas lembaga-lembaga pendidikan tak punya kemampuan untuk menampung mereka.
Language:English
Score: 2578612.1 - https://www.unicef.org/indones...ies/refleksi-dari-kha-pasal-28
Data Source: un
“Haikal tidak pernah dites, karena tidak terpikir ke sana, tapi perasaan saya dia meninggalnya karena itu,” tambah Siti. (...) Itu semua terjadi di 2013, semenjak itu Siti sudah mendukung sebanyak lebih dari 50 ODHA, kebanyakan perempuan, sebagai pendukung sebaya, dan sebagai teman. (...) “Kalau sekarang, tantangannya lebih ke masalah dana. Kebanyakan kita itu volunteer, dan untuk melakukan kunjungan ke ODHA lainnya kan perlu biaya.
Language:English
Score: 2282097.3 - https://www.unicef.org/indones...dirian-berkat-pendukung-sebaya
Data Source: un
. • Penyandang disabilitas yang membutuhkan layanan kesehatan karena COVID19 tidak boleh dikesampingkan karena kondisi disabilitasnya. • Organisasi penyandang disabilitas bisa dan harus memainkan peranan kunci dalam meningkatkan kesadaran penyandang disabilitas dan keluarga mereka. • Organisasi penyandang disabilitas bisa dan harus memainkan peranan kunci dalam mengadvokasi tanggap krisis COVID19 yang inklusif disabilitas I. Penyandang disabilitas menghadapi risiko yang lebih besar terkena COVID19 karena terhambat dalam mengakses informasi pencegahan dan kebersihan, bergantung pada kontak fisik dengan lingkungan atau pendamping, serta kondisi kesehatan pernapasan yang disebabkan oleh gangguan tertentu. (...) Misalnya, Australia telah mengatur jam buka di supermarket bagi penyandang disabilitas dan orang lanjut usia. • Penyedia layanan bantuan bagi penyandang disabilitas harus memiliki intruksi dan peralatan perlindungan secara personal yang dibutuhkan untuk meminimalkan keterpaparan dan penyebaran infeksi, serta harus mendapatkan tes untuk virus tersebut secara proaktif. • Jika terjadi kelangkaan makanan atau produk kesehatan, harus diambil langkah cepat untuk menjamin bahwa penyandang disabilitas tidak diabaikan karena mereka merupakan kelompok pertama yang akan mengalami keterbatasan akses atas barang-barang tersebut. • Program apapun yang ditujukan untuk memberi bantuan kepada kelompok marginal harus inklusif disabilitas, contohnya distribusi uang tunai mungkin bukan pilihan terbaik bagi kebanyakan penyandang disabilitas karena mereka tidak bisa mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan akibat hambatan aksesibilitas.
Language:English
Score: 2250227 - https://en.unesco.org/sites/default/files/ida-covid7.pdf
Data Source: un
Kendala lain adalah kurangnya pengetahuan warga tentang sanitasi. Kebanyakan keluarga di daerah itu tak paham bagaimana memasang dan merawat jamban mereka sendiri. (...) Namun sebagaimana dengan semua sistem berkesinambungan, keterlibatan komunitas penting dalam upaya ini, terutama karena pembangunan infrastruktur pengelolaan air limbah tergolong mahal dan penuh tantangan. Justru karena tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat masih rendah, kebutuhan atas sumber dan lembaga pendanaan alternatif menjadi semakin mendesak.
Language:English
Score: 2147034 - https://www.unicef.org/indones...erita/sanitasi-aman-untuk-feby
Data Source: un
“Waktu saya tahu status saya, tidak kaget sih, karena setelah tahu status suami waktu itu, saya sudah merasa ya pasti saya juga kena,” tambahnya. (...) Sepengetahuan Ratna, bayinya meninggal karena diare. Tahun 2008, ia hamil lagi, kali ini dengan bayi perempuan. (...) ARV harus diminum setiap hari untuk selamanya. Sekarang ini, kebanyakan ARV diminum satu kali sehari, di waktu yang sama, setiap hari.
Language:English
Score: 2068801.6 - https://www.unicef.org/indones...orang-dengan-hiv-dan-aids-odha
Data Source: un
Tapi Fatma tahu, menikah berarti ia tak hanya harus meninggalkan rumah dan keluarganya, tapi juga sekolahnya, teman-temannya, cita-citanya. Ia tahu bahwa kebanyakan sekolah tak akan menerima murid perempuan yang telah menikah untuk kembali bersekolah, sebab murid itu dianggap contoh negatif bagi murid-murid lainnya. (...) Tapi banyak anak perempuan dalam situasi serupa tak mampu membebaskan diri dari perkawinan dini, entah karena tak ingin menyinggung perasaan orang tua, atau tak fasih menyuarakan pendapat mereka. (...) “Sayang apabila PKH terhenti hanya karena kekurangan dana.” *Semua nama diubah untuk melindungi identitas murid dan guru.
Language:English
Score: 1996548 - https://www.unicef.org/indones...k-perkawinan-anak-di-indonesia
Data Source: un
Sebagai contoh, untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap campak, sekitar 95% populasi harus diimunisasi. 5% penduduk lain akan terlindungi karena campak tidak akan menyebar di antara orang-orang yang diimunisasi. (...) Sebagian besar penduduk di kebanyakan negara tetap rentan terhadap virus ini. Survei seroprevalensi mengindikasikan bahwa di sebagian besar negara, penduduk yang telah terinfeksi COVID-19 masih berjumlah di bawah 10%. (...) Namun, langkah-langkah ini memiliki dampak negatif yang besar pada individu, komunitas, dan masyarakat karena menghentikan hampir semua kegiatan sosial dan ekonomi.
Language:English
Score: 1995359.4 - https://www.who.int/indonesia/.../qa-lockdown-and-herd-immunity
Data Source: un
Dalam setiap narasi pasca-bencana, pemulihan adalah bagian terumit untuk dikisahkan. Dan ini bukan karena narasi pasca-bencana cenderung memusatkan perhatian kepada kisah-kisah ketahanan dan ketabahan manusia—sebuah aspek yang memberi penghiburan dan harapan—namun sebab di balik setiap kisah orang-orang yang selamat ada kisah tentang kehancuran dan penderitaan yang tak tercatat atau terucapkan. (...) Pasar mulai sibuk, pantai semakin hidup, para turis mulai kembali. Bagi kebanyakan dari mereka yang selamat, proses ‘memulai lagi’ adalah proses yang memakan waktu: membangun atap di atas kepala, mencari pekerjaan, menabung kembali, kembali ke sekolah, memperoleh akses ke perawatan kesehatan dan jaminan sosial, belum lagi mencoba menyelamatkan apa yang tersisa dari kenangan, warisan budaya, dan hubungan emosional dengan komunitas. 
Language:English
Score: 1959974.6 - https://www.unicef.org/indones...ries/refleksi-dari-kha-pasal-6
Data Source: un
NTD berdampak terhadap lebih dari 1 miliar orang di dunia dan kebanyakan disebabkan oleh berbagai varian patogen termasuk virus, bakteri, parasit, jamur, dan toksin.     Penyakit-penyakit ini “terabaikan” karena mereka hampir hilang dari agenda kesehatan dunia, mendapatkan pembiayaan yang minim, dan dikaitkan dengan stigma dan pengucilan sosial.
Language:English
Score: 1903907 - https://www.who.int/indonesia/news/campaign/world-ntd-2022
Data Source: un